Kenali Tantangan Anak di Masa Depan
04-11-2020
Anak sukses adalah ia yang dapat menaklukkan berbagai tantangan dan rintangan di masa depan. “Tantangan di masa depan tentu lebih berat karena perubahan yang tidak dapat dibendung, utamanya berkaitan dengan teknologi yang semakin cepat,” ungkap Anastasia Satryo, M.Psi. Kabar baiknya, apapun tantangan dan perubahan yang dihadapi, anak Generasi Alpha bisa memiliki berbagai karakter ini sebagai landasan suksesnya:
1. Kritis
Anak perlu dibangun sikap kritisnya. Lewat sikap ini, anak dapat mengambil keputusan dengan tepat, tidak mudah dibohongi, dan mudah diajak bekerja sama. Bagaimana agar anak dapat berpikir kritis? Lakukan komunikasi yang sehat dan baik dengan anak. Saat melarang, misal, orang tua harus menyertakan alasan atau logika di balik itu.
2. Cepat
Anak harus diajarkan untuk melakukan sesuatu dengan cepat. Cepat tidak berarti terburu-buru dan sembarangan, melainkan tepat dalam waktu sesingkat mungkin, tidak mengulur-ulur waktu atau mengabaikan durasi yang telah ditentukan. Biasakan anak tepat waktu dalam melakukan rutinitasnya. Kapan mandi, makan, bermain, dan lain-lain. Hal yang paling penting adalah teladan orang tua. Orang tua harus memberikan contoh bagaimana melakukan sesuatu dengan cepat dan tepat. Misal, saat anak bicara, segeralah untuk meresponsnya. Ingat, anak belajar dengan meniru apa yang orang tua lakukan.
3. Kreatif
Sikap kreatif Si Buah Hati berawal dari kemauan orang tua mendampingi dan memberinya kesempatan untuk mencoba melakukan banyak hal dan mencari solusi jika saat melakukan sesuatu ditemukan berbagai hambatan. Misal, saat anak sedang bermain balok susun dengan cara biasa, sesekali cobalah tantang ia untuk menyusunnya menjadi bentuk yang berbeda. Dengan tantangan itu, Si Buah Hati dituntut berpikir kreatif. Ajak pula Si Buah Hati menjadikan benda-benda di sekitarnya sebagai mainan baru ciptaannya, seperti kaleng biskuit yang dihias seperti mini drum dan sumpit bekas sebagai stiknya.
4. Taat Aturan
Terapkan disiplin di rumah dengan menanamkannya sebagai kebiasaan yang baik sejak Si Buah Hati berusia dini. Inilah yang disebut penerapan disiplin dengan kasih sayang. “Lakukan pembiasaan dalam rutinitas sehari-hari, sehingga Si Buah Hati terbiasa melakukan hal tertentu pada jam tertentu. Misal, bangun pukul 6 pagi, mandi pukul 7 pagi, sarapan pukul 7.30, dan seterusnya. Kalau sudah terbiasa, anak tidak perlu disuruh-suruh, diancam, atau dimarahi agar disiplin,” kata psikolog yang dipanggil Anas ini. “Ajarkan aturan dengan logis dan sederhana disertai alasan yang dimengerti Si Buah Hati. Misalnya, mandi pagi dilakukan agar tubuhnya segar, sehingga diajak beraktivitas apa pun ia akan merasa gembira.
5. Tangguh
Anak yang tangguh berarti siap menghadapi tantangan dan berhasil melaluinya dengan perasaan positif. Hal pertama yang dapat dilakukan agar Si Buah Hati tangguh adalah memberinya kesempatan untuk mencoba banyak hal, terutama kegiatan bantu diri agar Si Buah Hati semakin mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang baik. Dengan rasa percaya dirinya, Si Buah Hati lebih berani melakukan berbagai tugas. Berbagai keberhasilan melakukan tugas-tugas ringan itu semakin lama akan semakin memperkuat konsep diri yang positif, sehingga setiap kali menghadapi tantangan persoalan, yang muncul adalah perasaan “aku bisa”. Rasa percaya diri pun membuat Si Buah Hati merasa aman dan nyaman bereksplorasi, sehingga ia akan semakin banyak belajar dari hal-hal baru yang ditemuinya.
Meskipun kita sangat menyayangi Si Buah Hati, hindari sikap melayani yang berlebihan. Biarkan Si Buah Hati melakukan tugas-tugas harian sesuai kemampuan anak seusianya. Ingat, terlalu banyak intervensi justru akan menumpulkan kemampuan Si Buah Hati untuk bisa melakukan tugas dan keluar dari masalah. Kemampuan ini sebaiknya dilengkapi dengan kecerdasan emosi agar Si Buah Hati tidak hanya memikirkan diri sendiri ketika harus menunjukkan sikap “aku bisa”. Bagaimanapun, sikap empati terhadap orang lain harus ditanamkan agar Si Buah Hati tidak bertindak merugikan dan menyakiti orang lain. “Dengan memberikan reaksi emosi yang tepat, anak akan semakin mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi dan situasi. Hal ini sangat membantu saat ia harus memenuhi tugas atau menemukan masalah,” ungkap Anas.
Bunda, yuk baca juga artikel tentang masa depan Si Buah Hati di artikel “Latih Si Buah Hati Mandiri untuk Ketangguhannya di Masa Depan”